Visi Misi

VISI YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM ADZIKRA

“Menjadi Lembaga Dakwah Islam Ahlu Sunnah Wal Jamaah Annahdhiyah  yang unggul melalui Pendidikan, Dakwah, Sosial dan Kemanusiaan”

MISI YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM ADZIKRA

  1. Menjadi Lembaga Pendidikan pilihan utama masyarakat
  2. Menyelenggarakan Pendidikan yang ditunjang dengan SDM berkualitas memanfaatkanteknologi informasi
  3. Menebarkan manfaat dakwah, sosial kemanusian dengan seluas- luasnya

Yayasan Pendidikan Islam Adzikra sangat berkepentingan untuk ikut membangun mencerdaskan anak-anak bangsa . Tujuannya adalah mencetak dai moderat berjiwa entrepeneurship atau entrepreneur yang religius. Adapun life skills unggulannya adalah Multimedia dan Broadcasting, Bakery, Digital Printing, Wedding Organizer, dan bermacam-macam ekstrakurikuler (ekskul).

Selain itu, para santri juga dibekali dengan pelajaran dari berbagai kitab. Adapun kitab yang dipelajari adalah: untukkajian Tauhid: membedah kitab Aqidatul Awwam, Tijan Daroreh dan kifayatul Awwam. Adapun Nahwu shorofnya mengampu kitab (Matan Byna, Matan Jurumiyah, Amtsilah Tashrifiyah dan Alfiyah Ibnu Malik),dalam konteks Akhlak (kitab yang diperdalam adalah Akhlak Lil Banin/ Lil Banat, Ta’limul Mutta’alim, Adabul Alim Wal Mutta’alim, Washiatul Musthofa dan Nashoihul Ibad), sedangkan Fiqihnya Mengupas kitab Safinatun Najah, Mabadiul Fiqhiyah Sulaamu Taufiq dan Fathul Qarib kemudian Hadits menghafal kitab (Tanqihul Qoul/Lubadul Hadits, Hadits Arba’in Annawawi, Mawaaidzul Ushfuriyah dan Riyadhu Sholihin), dan Durusullughoh (Tamrrinat Li Lughotiil Arobiyah, Mufrodat) juga memperdalam tajwid dengan kitab Atthibyan Fi Hamalati Qiroátil Qurán, Hidayatus sibyan        dan Tuhfatul Athfal. Di samping itu seluruh santri setiap ba’da Shubuh dan Ba’da Ashar Melaksanakan pembelajaran tahsin dan Tahfidzul Qur’an’. Mereka juga dibekali dengan hafalan Tahlil, Doá, dzikir Ratibul Haddad dan Maulid Addibaí.

“Mengapa kita harus mempersiapkan lulusan yang kompetitif, karena pada tahun 2045 Indonesia akan mempunyai bonus demografi, yakni sumber daya manusia (SDM) usia produktif (usia 18-60 tahun) lebih banyak daripada usia non-produktit,”.

Dengan adanya bonus demografi maka persaingan akan semakin ketat karena banyak orang yang mencari pekerjaan.   Santri   Pesantren   Vocational   Al- Ma’mun dipersiapkan untuk menjadi manusia berjiwa entrepreneursip. Mereka nantinya bukan mencari pekerjaan, tapi sedapat mungkin menciptakan lapangan pekerjaan. Dan mereka bukan sembarang entrepreneur, tapi entreptreneur yang religius, yang takwa kepada Allah SWT.

Tak kalah pentingnya kami juga membekali berbagai pengalaman yang menunjang kemampuan leaedership mereka. “Karena itu, di Yayasan Pendidikan Islam Adzikra, baik jenjang SMPIT maupun SMK setiap tahunnya secara rutin melaksanakan Ledership Training.